Kamis, 08 Maret 2012

Ada seorang anak laki-laki yang bernama DWI dan berusia 13 tahun . Dwi adalah seorang anak laki-laki penggemar olahraga sepakbola . Sepakbola adalah olahraga terpopuler dan banyak disukai di dunia saat ini .
     Pada saat itu Dwi pergi bersama keluarganya ke Italia untuk mengikuti ayahnya pergi bertugas . Dengan senang hati ia pun berangkat meninggalkan Indonesia dan mungkin akan melanjutkan bersekolah disana untuk sementara waktu hingga ayahnya selesai menyelesaikan pekerjaannya . Dan ini adalah pertama kalinya Dwi meninggalkan Indonesia . Pada saat di dalam pesawat Dwi terus membayangkan ia bisa bermain sepakbola dan mungkin bisa berlatih keras dan menjadi pemain sepakbola terkenal di negara itu karena Italia adalah salah satu negara terbaik akan sepakbolanya , hingga dalam tertidur pun ia terus bermimpi seperti itu . Ia terus membayangkan hal seperti itu sepanjang perjalanan, hingga akhirnya perjalanan panjang yang ia dan keluarganya lalui berakhir di negara yang terkenal akan fashion dan makanannya PIZZA dengan menempuh jarak beribu kilometer dan belasan jam .
      Pada saat itulah kali pertamanya Dwi menginjakan kakinya di negara itu , ia tersenyum kegirangan dan dengan gembira iya melihat-lihat pemandangan sepanjang perjalanan menuju kota MILAN . Walaupun telah mengalami perjalanan yang sangat panjang rasa lelah dan letih yang ia rasakan hilang begitu saja melihat keindahan negara Italia . Dan setibanya di rumah sementara yang akan mereka tinggali, Dwi pun langsung mengajak ayahnya untuk berjalan-jalan mengelilingi keadaan kota Milan yang indah . Di tengah perjalanan Dwi dan ayahnya melihat sebuah lapangan yang sangat bagus dann sekumpulan orang-orang yang sebaya denganku bermain sepakbola . Dwi pun mendekat dan melihat latihan-latihan yang sedang di jalani mereka . Dan tanpa diduga pelatih itu kenal dengan ayah , dan langsung mengajakku untuk bermain dan berlatih bersama mereka . Kebetulan Dwi pun cukup mahir dalam bermain sepakbola dan Dwi bermain tanpa beban walaupun Dwi masih belum memahami bahasa lokal mereka yaitu bahasa Italia . Pelatih itu pun terkejut ketika melihat cara bermain Dwi sangat baik dan ia yakin Dwi mempunyai potensi menjadi pemain sepakbola yang handal . Dan tanpa ragu pelatih itu mengajak Dwi untuk mengikuti seleksi akademi di kota Milan , dan dengan senang hati Dwi pun menerima tawaran itu . Karena Dwi merasa mendapatkan kesempatan yang mungkin takkan datang lagi Dwi pun berlatih keras setiap harinya supaya bisa lolos dalam seleksi akademi itu . Dan seminggu pun berlalu , hari dimana seleksi masuk akademi sepakbola itu tiba , walaupun begitu mendadaknya dan kurangnya persiapan maka Dwi berusaha semampunya dengan bekal yang sudah ia miliki . Dan Dwi berusaha untuk melewati tes demi tes yang di berikan pihak penguji akademi dengan seluruh kemampuan yang ia miliki agar jikalau pun gagal Dwi takkan pernah menyesal dan akan lebih berusaha lebih giat lagi . Dan pengumuman hasil tes seleksi masuk akademi akan dibagikan 2 hari setelah seleksi dilakukan .
     Dua hari telah berlalu, dan hasil seleksi masuk akademi pun telah muncul. Sangat menegangkan ketika menunggu hasil seleksi itu, hingga akhirnya saat Dwi melihat daftar nama peserta seleksi disitu tertera bahwa Dwi diterima masuk ke dalam akademi sepakbola di Milan dari 50 peserta menjadi 20 peserta yang diterima. Setelah masuk akademi, Dwi berusaha keras untuk terus melatih teknik demi teknik diakademi. Dengan dilatih oleh pelatih-pelatih yang profesional Dwi yakin ia bisa menjadi pemain yang hebat . Dan di akademi bukan hanya diajarkan bagaimana bermain sepakbola , disitu juga mengajarkan pelajaran-pelajaran umum yang biasa diajarkan sekolah-sekolah lainnya . Beberapa bulan setelah Dwi masuk akademi muncul sebuah pengumuman bahwa akademi ini akan mengikuti sebuah turnamen besar antara akademi-akademi sepakbola di Eropa . Dan Dwi pun terkejut ketika ia masuk dalam 20 pemain yang akan di ikut sertakan dalam ajang tersebut dan akan di bawa ke Inggris dimana Inggris merupakan tuan rumah dari turnamen tersebut . Hari demi hari telah kita lewati dengan latihan-latihan keras yang kita jalani agar kita bisa membawa paiala kemenangan ternamen tersebut ke akademi ini .
    Sebulan kemudian,
    Kami mendapatkan lawan yang sangat kuat dalam pertandingan pertama kami , yaitu wakil dari negara Spanyol . Dan pertandingan itu pun di mulai dengan determinasi tinggi dan sangat ketatnya permainan kami menyuguhkan pertandingan yang sangat menarik . Dan akhirnya kami memenangkan pertandingan tersebut dengan hasil 2-1 dari perwakilan Spanyol . Dan keesokan harinya di pertandingan ke-2 kami menghadapi wakil dari Perancis yang bisa mengalahkan wakil dr belgia dengan skor 3-1 untuk Perancis . Melawan Perancis bukan hal yang mudah , karena permainan cepatnya mengalahkan baris tengah tim kami . Tetapi untungnya pertahanan tim kami sangat kokoh hingga tak ada gol di babak pertama . Hingga babak kedua menit ke 87 kami mendapatkan hadiah pinalty karena salah seorang striker kami di jegal di kotak terlarang , dan kapten pun melakukan eksekusi dengan baik dan skor pun berubah menjadi 1-0 hingga akhir permainan skor pun tak kunjung berubah . Di pertandingan ke-3 kami menghadapi wakil dari Jerman , kami bertanding sekuat tenaga melawan salah satu tim unggulan turnamen ini . Kami dapat menahan setiap gempuran serangan dari lawan hingga babak pertama usai . Di babak kedua kami berinisyatif untuk melakukan serangan balik dan strategi itu cukup berhasil hingga pelanggaran keras pun terjadi , striker tim kami yang merupakan andalan tim kami mengalami cidera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan . Kami yang pemain cadangan yang disela istirahat babak pertama melakukan pemanasan harus selalu siap jika kejadian ini terjadi , dan salah satu dari kami yang ada di bangku cadangan pun akan di panggil untuk turun menggantikan pemain yang cidera . Dan tanpa di duga Dwilah yang terpanggil oleh pelatih , bukan karena permainannya saja tapi memang itu adalah posisi yang Dwi tempatkan . Dengan rasa gugup Dwi masuk ke lapangan menggntikan striker andalan tim kami , dan benar saja menit-menit awal Dwi bermain tidak seperti biasanya dan permainan Dwi pun kacau . Tetapi kapten terus mencoba memberikan semangat dan masukan agar membuat Dwi tidak gugup . Dan akhirnya Dwi pun sadar dan mencoba untuk menenangkan diri , dan ketika bola menghampiri Dwi perasaan gugup dan canggung pun perlahan mulai hilang dan Dwi perlahan mulai menunjukan permainan terbaiknya . Dan hingga akhirnya Dwi pun mencetak gol hasil dari kreasi umpan dari tengah dan Dwi melawati 1 sampai 2 pemain belakang , dan tidak disangka gol itu adalah gol tunggal di pertandingan ini dan kami pun masuk semifinal . Kami pun menunggu hasil akhir dari pertandingan antara Inggris melawan Belanda , dan akhirnya Inggrislah yang dapat melaju ke babak final dan akan menghadapi tim Dwi yaitu dari Italia . Pertandingan final pun akan di lakukan 3 hari setelah babak semi final di laksanakan , agar pemain-pemain dapat beristirahat sejenak dan mempelajari strategi-strategi lawan .
      Hari final turnamen pun datang , kami semua siap menghadapi sang juara bertahan Inggris yang paling diunggulkan . Semua pemain dan official sangat gugup menghadapi pertandingan ini tetapi pelatih berkata demikian PELATIH "berjuanglah semampu kalian , keluarkanlah kemampuan terbaik kalian dan perlihatkan kepada mereka bahwa kita itu tim kuat." Dan kami pun sadar hingga semangat kami pun meningkat, dan bersiap untuk menghadapi Inggris dengan sekuat tenaga . Tidak lama kemudian pelatih mengumumkan skuad yang akan bermain dari awal , dan nama Dwi pun masuk untuk pertama kalinya menjadi inti . Ia di percaya pelatih untuk mendobrak pertahanan Inggris . Kami pun masuk ke area lapangan dan terkejut melihat kursi penonton penuh oleh penonton di stadion . Pertandingan pun dimulai , kami berusaha sekuat tenaga untuk bisa memenangkan babak final ini . Pertandingan sangat sengit di awal-awal babak pertama , dan pada meit ke 20' kami kecolongan satu poin hingga skor berubah menjadi 0-1 untuk Inggris . Dan di menit ke 35' kami kembali mengalami kebobolan dan skor kami menjauh hingga 0-2 , dan skor tersebut tidak berubah hingga akhir babak pertama . Saat di locker room kami mendapat strategi dari pelatih untuk terus menyerang saat babak kedua , dan di babak kedua pun Dwi masih dipercayakan untuk bermain . Dan mulai dari menit 55' kami mulai bisa membaca permainan Inggris hingga bisa melakukan beberapa tendangan ke arah gawang , tapi sayangnya masih bisa di tahan oleh kiper Inggris dan itulah awal dari permainan kami . Dan akhirnya Dwi dapat memperkecil ketinggalan melalui kemelut yang ada di depan gawang Inggris dan skor berubah menjadi 1-2. Serangan kami pun berlanjut dan terus kami tingkatkan hingga di menit 63' Dwi kembali mencetak gol dengan memaksimalkan umpan dari lini tengah . Tetapi karena keasikan menyerang kami pun melupakan pertahanan, dan akhirnya di menit ke 75' kami kembali kebobolan dan skor menjadi 2-3 . Waktu semakin sempit dan kami pun menjadi sedikit patah semangat, tapi kapten tim kami dan pelatih terus memberikan dorongan semangat . Dengan sedikit kemungkinan kami terus berjuang untuk menjadi yang terbaik atau mengeluarkan seluruh kemampuan kami hingga pluit akhir pertandingan karena kami yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dalam sepakbola . Dengan harapan itu kami pun terus berusaha melakukan serangan yang sangat sporadis dan pressing terhadap pemain-pemain lawan dengan sisa stamina yang ada . Dan akhirnya kerja keras kami pun terbayar , kami bisa melakukan kembali permainan kami yang sempat terhenti dan kembali dapat mencetak angka melalui tendangan dari jarak yang cukup jauh dari kapten tim kami di menit ke 86' dan skor kembali imbang 3-3 . Dan tak lama berselang Dwi pun kembali mencetak gol ke-3nya atau gol ke-4 untuk timnya di menit-menit akhir babak kedua yaitu menit ke 90' . Harapan kami pun semakin melambung dan kami percaya kami bisa memenangkan turnamen ini . Walaupun posisi kami sudah unggul tapi pelatih tetap tidak merubah strategi untuk terus menekan dan melakukan pressing hingga akhirnya bunyi pluit tanda akhir pertandingan di bunyikan . Kami pun bersorak-sorai gembira dan lelah pun tak terasa lagi .
      Dan akhirnya piala kemenangan pun berhasil kami rebut dari Inggris , dan bagai mimpi Dwi pun mendapatkan gelar MVP (pemain terbaik) dalam dua pertandingan dan itu sangat membuatnya bangga. Dan setelah setahun Dwi tinggal di Italia , Dwi pun kembali pulang ke Indonesia karena pekerjaan ayahnya yang telah usai , dan ia pun pulang dengan bangga ...

Inilah akhir cerita fiksi yang telah saya buat TERIMA KASIH :)

0 komentar:

Posting Komentar

aku tunggu komentarnya

Labels

 
Copyright (c) 2010 wiraanthony's blog. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Top VPS Hosting.